Cara Membuat Flowchart Yang Bagus Di Word Gimana Caranya

Cara Membuat Flowchart Yang Bagus Di Word Gimana Caranya

Cara Membuat Flowchart Yang Bagus Di Word Gimana Caranya – Halo pembaca yang budiman, kali ini saya ingin membahas tentang “Cara Membuat Flowchart Yang Bagus Di Word Gimana Caranya”. Flowchart merupakan suatu diagram yang digunakan untuk merepresentasikan alur kerja atau proses dari suatu sistem atau program. Dalam membuat flowchart, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar diagram yang terbentuk dapat memberikan gambaran yang jelas dan mudah dipahami. Nah, mari kita simak artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang cara membuat flowchart yang bagus di Word.

Untuk membuat flowchart yang baik di Word, hal pertama yang perlu dilakukan adalah memahami jenis-jenis simbol yang digunakan dalam flowchart. Simbol-simbol tersebut meliputi start/end, proses, keputusan, dan input/output. Selain itu, pilihlah warna dan bentuk simbol yang sesuai dengan kebutuhan dan mudah dibaca. Setelah itu, buatlah alur kerja atau proses yang ingin dijadikan flowchart secara detail. Kemudian, susunlah simbol-simbol tersebut pada lembar kerja Word dengan urutan yang benar. Jangan lupa untuk memberikan label pada setiap simbol agar lebih mudah dipahami. Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, diharapkan flowchart yang dihasilkan dapat memberikan gambaran yang jelas dan mudah dipahami. Yuk, coba praktekkan cara membuat flowchart yang bagus di Word!

Cara Membuat Flowchart Yang Bagus Di Word Gimana Caranya

Flowchart adalah sebuah diagram yang menunjukan alur kerja atau proses suatu pekerjaan. Flowchart sangat membantu dalam memvisualisasikan proses yang kompleks menjadi lebih mudah dipahami. Salah satu cara untuk membuat flowchart adalah dengan menggunakan Microsoft Word. Bagaimana caranya? Yuk, simak pembahasan berikut ini.

1. Buka Microsoft Word

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuka program Microsoft Word. Setelah program terbuka, pilih menu Insert kemudian pilih Shapes dan pilih salah satu bentuk yang ingin digunakan untuk membuat flowchart.

2. Buat Bentuk Dasar

Setelah memilih bentuk yang ingin digunakan, buatlah bentuk dasar dari flowchart tersebut. Misalnya, jika ingin membuat flowchart tentang proses pembuatan kue, buatlah bentuk persegi panjang sebagai bentuk dasar.

3. Tambahkan Simbol dan Teks

Setelah membuat bentuk dasar, tambahkan simbol dan teks yang sesuai dengan proses yang ingin digambarkan. Misalnya, jika ingin menggambarkan proses mencampur bahan kue, tambahkan simbol yang sesuai seperti bentuk lingkaran dan tambahkan teks yang menjelaskan proses tersebut.

4. Hubungkan Bentuk

Setelah menambahkan simbol dan teks, hubungkan setiap bentuk dengan menggunakan garis. Gunakan menu Shapes untuk menambahkan garis dan hubungkan setiap bentuk sesuai dengan alur proses yang ingin digambarkan.

5. Atur Tampilan

Setelah semua bentuk dan garis terhubung, atur tampilan flowchart agar lebih terlihat rapi dan mudah dipahami. Gunakan menu Format untuk mengatur warna dan ukuran bentuk, teks, dan garis. Pastikan tampilan flowchart terlihat seimbang dan mudah dipahami.

6. Simpan dan Cetak

Selamat, flowchart Anda sudah jadi! Jangan lupa untuk menyimpannya dan mencetaknya jika diperlukan. Flowchart dapat digunakan sebagai panduan dalam menjalankan suatu proses, sehingga akan sangat membantu jika disimpan dan dicetak dalam bentuk yang mudah dipahami.

7. Gunakan Template

Jika Anda tidak ingin membuat flowchart dari awal, gunakan template yang telah disediakan oleh Microsoft Word. Pilih menu File, lalu pilih New dan cari template yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Microsoft Word memiliki banyak template flowchart yang dapat digunakan secara gratis.

8. Tentukan Tujuan Flowchart

Sebelum membuat flowchart, tentukan terlebih dahulu tujuan dari pembuatan flowchart tersebut. Apakah untuk memvisualisasikan proses kerja, mengidentifikasi masalah, atau mengukur kinerja? Dengan menentukan tujuan, flowchart yang dibuat akan lebih fokus dan mudah dipahami oleh pengguna.

9. Identifikasi Proses

Setelah menentukan tujuan, identifikasi proses yang ingin digambarkan dalam flowchart. Misalnya, proses pembuatan produk, proses pemesanan, atau proses pengiriman barang. Identifikasi proses ini akan membantu dalam menentukan bentuk dan simbol yang sesuai dengan proses yang ingin digambarkan.

10. Tentukan Simbol

Setelah mengidentifikasi proses, tentukan simbol yang akan digunakan dalam flowchart. Setiap simbol memiliki arti yang berbeda, sehingga penting untuk memilih simbol yang sesuai dengan proses yang ingin digambarkan. Misalnya, simbol persegi panjang digunakan untuk menggambarkan proses, simbol lingkaran digunakan untuk menggambarkan keputusan, dan simbol segitiga digunakan untuk menggambarkan dokumen atau laporan.

11. Buat Bentuk Dasar

Setelah menentukan simbol, buatlah bentuk dasar dari flowchart tersebut. Misalnya, jika ingin membuat flowchart tentang proses pengiriman barang, buatlah bentuk persegi panjang sebagai bentuk dasar.

12. Tambahkan Simbol dan Teks

Setelah membuat bentuk dasar, tambahkan simbol dan teks yang sesuai dengan proses yang ingin digambarkan. Misalnya, jika ingin menggambarkan proses pengemasan barang, tambahkan simbol yang sesuai seperti bentuk lingkaran dan tambahkan teks yang menjelaskan proses tersebut.

13. Hubungkan Bentuk

Setelah menambahkan simbol dan teks, hubungkan setiap bentuk dengan menggunakan garis. Gunakan menu Shapes untuk menambahkan garis dan hubungkan setiap bentuk sesuai dengan alur proses yang ingin digambarkan.

14. Atur Tampilan

Setelah semua bentuk dan garis terhubung, atur tampilan flowchart agar lebih terlihat rapi dan mudah dipahami. Gunakan menu Format untuk mengatur warna dan ukuran bentuk, teks, dan garis. Pastikan tampilan flowchart terlihat seimbang dan mudah dipahami.

15. Simpan dan Cetak

Selamat, flowchart Anda sudah jadi! Jangan lupa untuk menyimpannya dan mencetaknya jika diperlukan. Flowchart dapat digunakan sebagai panduan dalam menjalankan suatu proses, sehingga akan sangat membantu jika disimpan dan dicetak dalam bentuk yang mudah dipahami.

16. Gunakan Warna

Gunakan warna untuk membedakan simbol atau proses yang berbeda dalam flowchart. Warna juga dapat membantu dalam memvisualisasikan proses yang kompleks menjadi lebih mudah dipahami.

17. Gunakan Kode Warna

Gunakan kode warna untuk membedakan proses atau simbol dalam flowchart. Misalnya, gunakan warna merah untuk proses yang berhubungan dengan keamanan, warna kuning untuk proses yang berhubungan dengan pengiriman, dan warna hijau untuk proses yang berhubungan dengan produksi.

18. Gunakan Gambar

Gunakan gambar atau ilustrasi untuk menambahkan detail pada flowchart. Misalnya, jika ingin menggambarkan proses produksi, tambahkan gambar mesin produksi atau gambar produk yang dihasilkan.

19. Jangan Terlalu Rumit

Jangan membuat flowchart terlalu rumit, karena hal tersebut dapat membuat flowchart sulit dipahami. Gunakan simbol dan teks yang sederhana dan jangan terlalu banyak menggambarkan detail yang tidak diperlukan.

20. Gunakan Notasi

Gunakan notasi untuk menjelaskan simbol atau proses yang tidak dapat digambarkan dalam flowchart. Misalnya, gunakan notasi “TBD” (To Be Determined) jika masih ada proses yang belum diketahui atau notasi “N/A” (Not Applicable) jika suatu proses tidak berlaku dalam konteks yang diberikan.

21. Uji Coba Flowchart

Sebelum mempublikasikan flowchart, uji coba flowchart tersebut dengan mengajukan pertanyaan pada orang yang tidak terlibat dalam proses yang digambarkan. Hal ini dapat membantu untuk mengetahui apakah flowchart tersebut mudah dipahami atau tidak.

22. Perbaharui Flowchart

Perbaharui flowchart secara berkala jika terjadi perubahan dalam proses yang digambarkan. Jangan biarkan flowchart menjadi usang atau tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya, karena hal tersebut dapat menyebabkan kesalahan dalam menjalankan suatu proses.

23. Jangan Lupa Anotasi

Jangan lupa untuk menambahkan anotasi atau keterangan pada flowchart jika diperlukan. Anotasi dapat berisi informasi tambahan yang tidak termasuk dalam simbol atau teks yang digunakan dalam flowchart.

24. Gunakan Font yang Jelas

Gunakan font yang jelas dan mudah dibaca, agar flowchart dapat dipahami dengan mudah oleh pengguna. Hindari menggunakan font yang terlalu kecil atau terlalu dekoratif, karena hal tersebut dapat membuat flowchart sulit dibaca.

25. Publikasikan Flowchart

Selamat, flowchart Anda sudah siap untuk dipublikasikan! Gunakan flowchart tersebut sebagai panduan dalam menjalankan suatu proses atau sebagai bahan presentasi untuk memperkenalkan suatu produk atau bisnis.

Sekarang Anda sudah tahu cara membuat flowchart yang bagus di Microsoft Word. Ingatlah untuk memilih simbol yang sesuai dengan proses yang ingin digambarkan, gunakan warna dan gambar untuk memperjelas flowchart, dan jangan lupa untuk menyimpan dan mencetak flowchart tersebut. Selamat mencoba!

Penutup
Membuat flowchart yang bagus di Word memang mudah jika sudah tahu caranya. Dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas, kamu dapat membuat flowchart yang menarik dan mudah dipahami. Terima kasih sudah membaca artikel ini, sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Call-To-Action
Bagikan artikel ini ke sahabat atau sosial media kamu jika bermanfaat untuk mereka!

You May Also Like

Editor: Rizal Ramdani
Hanya blogger biasa yang gemar menulis dan bereksplorasi untuk hal-hal yang seru.